Masa Kemajuan Peradaban Islam di Dunia - Ada beberapa jenis pemetaan periode sejarah Islam menurut para ahli, salah satunya adalah periodisasi menurut Harun Nasution. Menurut beliau, sejarah Islam dapat dibagi menjadi tiga periode besar, yaitu Periode Klasik (650-1250 M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800 M-sekarang).
Periode klasik meliputi masa ekspansi, integrasi (penyatuan wilayah), dan masa keemasan Islam (650-1000 M), dan masa disintegrasi (1000-1250 M). Periode pertengahan juga memuat dua masa, yaitu masa kemunduran I (1250-1500 M) dan masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M). Masa Tiga Kerajaan Besar juga terdiri dari dua fase, yaitu Fase Kemajuan II (1500-1700 M) dan Fase Kemunduran II (1700-1800 M). Sedangkan Periode Modern (1800-sekarang) adalah periode kebangkitan umat Islam, terutama setelah ekspedisi Napoleon yang berakhir di Mesir tahun 1801 M. Mereka tersadar dari tidur panjangnya dan melihat bahwa kemajuan peradaban sudah berpindah dari umat Islam ke dunia Barat. Kebangkitan tersebut kemudian melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.
Dengan demikian, pembahasan pada sub ini berkisar pada awal masa klasik (650-1000 M), masa Tiga Kerajaan Besar bagian pertama (1500-1700 M), dan periode kebangkitan umat Islam (1800-sekarang). Pada sub akan kita bahas sekilas tentang berbagai cabang keilmuan yang berkembang masa-masa tersebut beserta para tokohnya, contoh beberapa ilmuwan beserta pencapaiannya di bidang-bidang keahlian mereka. Selengkapnya kalian dapat mencari informasi dari berbagai sumber.
1. Kemajuan Intelektual
Para ilmuwan muslim pada umumnya menguasai lebih dari satu bidang keahlian, sehingga karya mereka juga menghiasi berbagai bidang keilmuan.
Ibnu Sina (Avicienna) misalnya, di samping ia dikenal sebagai bapak kedokteran dunia karena kepakarannya di bidang itu, ia juga seorang filsuf yang banyak mewariskan karya ilmiah, seperti Al-Inshaf, yang memuat 28.000 masalah filsafat, dan ditulis hanya dalam waktu enam bulan.
Berikut diuraikan secara singkat bidang-bidang keilmuan yang mengalami kemajuan di berbagai wilayah kekuasaan Islam beserta para pakar di bidang masing-masing.
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd Al-Rahman (832-886 M). Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam menyuplai karyakarya ilmiah dan filosofis dalam jumlah besar ke Spanyol, sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu Bajjah yang dilahirkan di Saragosa. Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Karya monumentalnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk asli Wadi Asy, Granada. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibnu Yaqzhan.
Tokoh lainnya adalah Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga ahli fikih dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M), dan Al Ghazali (450-505 H).
b. Kedokteran
Bidang kedokteran mengalami kemajuan yang luar biasa. Banyak pakar kedokteran terlahir di berbagai wilayah Islam. Ibnu Sina (Avicenna) adalah tokoh paling terkemuka di bidang ini, di samping sebagai filsuf. Ia mewariskan sekitar 267 buku karyanya. Al-Qanun fi at-Tibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.
Ibnu Rusyd (Averous), seorang filsuf, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia. Al-Kulliyat, adalah salah satu bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.
Az-Zahrawi, kelahiran Cordova, adalah orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa ensiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.
Ummi Al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuan Al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita. Tokoh-tokoh lainnya di bidang kedokteran antara lain: Hunain Ibnu Ishaq (809-874 M), Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (866-909 M), Abu Marwan Malik Ibnu abil ‘Ala Ibnu Zuhr (1091-1162 M), dan Abdul Qasim Az Zahrawi.
c. Astronomi
Di bidang astronomi, bermunculan para pakar seperti; Ibrahim ibnu Yahya Al-Naqqash. la dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. la juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.
Az-Zarkalli, dari Cordova, adalah salah seorang ahli astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari horison bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena dapat membantu navigasi laut yang kemudian mendorong berkembangnya dunia pelayaran secara pesat.
Ibnu al-Haitsam, menulis buku berjudul Al-Manazir yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.
Islah al-Majisti pada pertengahan abad dua belas menulis Pengantar kepada Risalah Astronomi, berisi tentang teori-teori trigonometrikal. Hasan al-Marrakusyi telah melengkapi pada tahun 1229 di Maroko, suatu risalah astronomi dengan informasi trigonometri. Karyanya tersebut berisi tabel sinus untuk setiap setengah derajat, juga tabel untuk mengenal benar-benar sinus, arc sinus dan arc cotangen.
Observatorium Maragha, didirikan oleh Nasirudin At-Tusi, pada tahun 1259 di Azerbaijan, Persia, menjadi pusat studi astronomi dan alat-alat (baru) atau untuk memperbaiki alat-alat astronomi, kreatif dan terkenal untuk suatu periode yang singkat. Pusat yang menarik bagi ahli astronomi dan pembuat alat-alat astronomi dari Persia dan China.
d. Matematika
Dalam bidang matematika, dikenal beberapa nama tokoh. Al- Khawarizmi, di samping sebagai pakar astronomi dan geografi, ia juga ahli matematika sekaligus penemu angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari namanya. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad ke-12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitab al-Jam’a wa at-Tafriq bi al-Hisab al-Hindi, Algebra dan Al-Maqal fî Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah hanya dikenal dari translasi berbahasa Latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.
e. Fisika
Dalam bidang fisika, Abdul Rahman al-Khazini menulis kitab Mizanul Hikmah (The Scale of Wisdom), pada tahun 1121 sebagai karya fundamental dalam ilmu fisika di Abad Pertengahan, mewujudkan “tabel berat jenis benda cair dan padat” dan berbagai teori tentang fisika.
Al-Kindi, di samping sebagai pakar filsafat, ia juga seorang fisikawan muslim. Al-Kindi bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. Lima belas buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata dan cahaya, dan dua buah buku mengenai musik.
f. Kimia
Jabir Ibnu Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal dan penguraian zat kimia.
Pada abad pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia termasuk kitabnya yang masyhur, Kitab al-Kimya dan Kitab as-Sab’in sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Terjemahan Kitab al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy.
Buku kedua (Kitab as-Sab’in) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona. Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.
Abbas ibnu Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
g. Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania. Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan China. Ibnu Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun (1322-1406 M) dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Tokoh-tokoh sejarah yang lain di antaranya: Ibnu Qutaibah (213-276H), Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu yasar (85-151 H), Ath Thabari.
Dalam bidang geografi, Zamakhsyari (wafat 1144) seorang Persia, menulis Kitabul Amkina waljibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters). Yaqut menulis Mu’jamul Buldan (The Persian Book of Places), tahun 1228, berupa suatu daftar ekstensif data-data geografis menurut abjad termasuk fakta-fakta atas manusia dan geografi alam, arkeologi, astronomi, fisika, dan geografi sejarah.
Al-Qazwini, tahun 1262 nenulis Aja’ib al-Buldan (The Wonders of Lands), dalam tujuh bagian yang berkaitan dengan iklim. Muhammad ibnu Ali az-Zuhri dari Spanyol, menulis satu risalah teori geografi setelah tahun 1140. Al-Idrisi dari Sicilia, menulis untuk raja Normandia, Roger II, yang kemudian diketahui sebagai sebuah deskripsi geografi yang paling teliti di dunia. Ia juga menggubah ensiklopedia geografi antara tahun 1154 dan 1166 untuk William I. Al-Mazini di Granada telah menulis geografi Islam Timur dan daerah Volga, keduanya didasarkan atas perjalanannya.
Al-Idrisi (1099-1166) yang dikenal dengan nama Dreses di Barat, adalah pakar geografi. Ia pernah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 ons untuk Raja Roger II dari Sicilia. Globe buatan Al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan. Ia memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitab ar-Rujari (Roger’s Book). Ialah yang pertama kali memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang baru dikembangkan oleh ilmuwan Barat, Mercator, empat abad kemudian. Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqasim, merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia, dan Karman.
Al-Khawarizmi, di samping sebagai matematikawan, ia juga pakar di bidang geografi. Buku geografinya berjudul Kitab Surat al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
h. Geometri
Geometri adalah cabang matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Ilmu geometri dapat dimanfaatkan antara lain untuk kepentingan para perancang bangunan agar kokoh dan tahan terhadap goncangan/bertahan lama. Tokoh-tokohnya antara lain; Al-Khawarizmi (780-850 M.), An Nuraizi (770 M-833 M.), Ali Hasan Ibnu Haitam (965 M.- 1023M), dan Umar Khayam.
i. Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya Al-Hasan ibnu Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. la juga terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-anaknya, baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
Studi-studi musikal Islam, seperti telah diprakarsai oleh para teoritikus al-Kindi, Avicenna dan Farabi, telah diterjemahkan ke bahasa Hebrew dan Latin sampai periode pencerahan Eropa. Banyak penulis-penulis dan musikolog Barat setelah tahun 1200, Gundi Salvus, Robert Kilwardi, Ramon Lull, Adam de Fulda, George Reish, dan Iain-lain, menunjuk kepada terjemahan Latin dari tulisan-tulisan musikal Farabi. Dua bukunya yang paling sering disebut adalah De Scientis dan De Ortu Scientiarum.
Musik Muslim juga disebarluaskan ke seluruh benua Eropa oleh para “penyanyi-pengembara” yang ada periode pertengahan ini memperkenalkan banyak instrumen dan elemen-elemen musik Islami. Instrumen-instrumen yang lebih terkenal adalah lute (al-lud), pandore (tanbur) dan gitar (gitara). Kontribusi Muslim yang penting terhadap warisan musik Barat adalah musik mensural dan nilai-nilai mensural dalam noot dan mode ritmik. Tarian Morris di Inggris berasal dari Moorish mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan model-model musikal untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan Muslim. Banyak risalah musikal yang telah di tulis oleh para tokoh Islam seperti Nasiruddin Tusi dan Qutubuddin Asy-Syairazi yang lebih banyak menyusun teori-teori musik.
j. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan, penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa.
Al-Qali (901-67 M), seorang profesor universitas Cordova kelahiran Armenia, awalnya belajar di Bagdad, baru kemudian disusul oleh Muhammad bin Hasan AI-Zubaydi (928-989). Muslim Spanyol juga berjasa atas penyusunan tata bahasa (orang) Yahudi (Hebrew) yang secara esensial didasarkan atas tata Bahasa Arab.
Di bidang sastra, terdapat juga kemajuan yang sangat berarti dan melahirkan banyak tokoh. Ibnu Abd Rabbih, seorang pujangga yang sezaman dengan Abd Rahman III, mengarang Al-’Iqd Al-Farid dan Al-Aghani. Ali bin Hazm (terkenal dengan nama Ibnu Hazm) juga menulis sebuah antologi sya’ir cinta berjudul Tawq Al-Hamamah.
Dalam bidang sya’ir, yang digabungkan dengan nyanyian, terdapat tokoh Abd AI-Wahid bin Zaydan (1003-1071) dan Walladah (meninggal 1087) yang melakukan improvisasi spektakuler dalam bidang ini. Karya mereka, muwashshah dan jazal merupakan karya monumental yang pernah mereka ciptakan pada masa itu, sehingga orang-orang Kristen mengadopsinya untuk himne-himne Kristiani mereka. Tokoh-tokoh lain di antaranya: Ibnu Sayyidih, Ibnu Malik pengarang Alfiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibnu Usfur, dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
k. Kepustakaan
Keberadaan perpustakaan dengan sejumlah besar bukunya merupakan salah satu di antara sekian sarana penunjang kependidikan yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan. Sebagai contoh, perpustakaan AI-Hakam yang jumlah bukunya mencapai 400.000 buah. Di samping itu bursa buku adalah kegiatan yang sering ditemui di dunia Islam, terutama Baghdad dan Cordova. Suatu kondisi logis dari sebuah masyarakat intelek yang memusatkan perhatian kepada pengkajian-pengkajian ilmiah.
Managemen lay out berkembang seiring perkembangan perpustakaan tersebut, termasuk di dalamnya katalogisasi. Administrasi dan birokrasi peminjaman buku-buku dilaksanakan dengan baik dan tertib.
l. Fikih
Fikih merupakan bagian dari ilmu-ilmu keislaman yang terkait dengan hukum syariat. Seiring dengan tingginya komitmen terhadap hukum Islam, maka fikih mengalami kemajuan yang pesat, dengan ditandai dengan lahirnya ulama-ulama besar di bidang hukum Islam dan para imam mazhab.
Di antara tokoh fikih yang terkenal adalah empat imam pendiri mazhab fiqh, yaitu; Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki, Imam Syafi’i, pendiri Mazhab Syafi’i, dan Ahmad bin Hambal, pendiri Mazhab Hambali. Di samping itu, masih banyak tokoh-tokoh pakar fikih yang lain, seperti Abu Bakr ibnu Al-Quthiyah, Munzir ibnu Sa’id Al-Baluthi, Ibnu Hazm, dan lain-lain yang terkenal.
m. Tasawuf
Di samping pada aspek hukum syariat, aspek spiritual juga mengalam kemajuan. Tasawuf merupakan bagian dari aspek keagamaan dalam Islam yang menyentuh sisi ruhiyah(spiritual). Tokoh tasawuf di antaranya adalah; Rabiah al Adawiyah (713-801 M), Al Hallaj atau Abdul Muqith al bin Mansyur al Hallaj (244-309 H), Al Ghazali, Abdul Farid Zunun Al Misri (773-860 M), Abu Yazid al Bustami (874-947 M).
Beberapa Ilmuwan Muslim dan Karyanya
Untuk mengenal lebih jauh para ilmuwan muslim yang telah berjasa dalam memberi pencerahan terhadap dunia, berikut ditampilkan biografi singkat beberapa ilmuwan muslim.
a) Al-Battanni (858-929 M.) Al Battani (sekitar 858-929), juga dikenal sebagai Albatenius, adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abu Abdullah Muhammad ibnu Jabir ibnu Sinan ar-Raqqī al- Harrani as-Sabi al-Battanī), lahir di Harran dekat Urfa.
Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah rumus matematika, seperti persamaan trigonometri, persamaan sin x = a cos x, mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.
b) Ibnu Sina (980-1037 M.)
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia. Ia juga seorang penulis yang produktif, mengarang lebih dari 450 buku pada beberapa bidang, terutama pada bidang filsafat dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai Bapak Kedokteran Modern. George Sarton menyebutnya sebagai “Ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu”.
Karyanya yang paling terkenal, Al- Qanun fi al-Thib merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
c) Ibnu Rusyd (1126-1198 M.)
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H/1126 M.Dikenal dengan sebutan Averroes. Ia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Filsuf jenius yang pengetahuannya ensiklopedik (bagai kamus).
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi). Di antara karyanya yang monumental adalah; Bidayat Al-Mujtahid, Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah Kedokteran), Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at.
2. Kemajuan Kebudayaan dan Seni Arsitektur
Di bidang kebudayaan dan pembangunan fisik, banyak terdapat bukti kejayaan Islam pada masa silam yang mengagumkan, baik dalam bentuk arsitektur bangunan maupun kerajinan tangan lainnya. Beberapa di antaranya adalah:
- a. Sebuah masjid / museum terkenal dengan nama Aya Sofia. Asalnya adalah sebuah gereja yang bernama Hagia Sophia yang dirubah menjadi masjid ketika ditaklukkan tentara Islam. Di Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (Usmans Fermans) yang menunjukkan kehebatan Khalifah Usmaniyah dalam memberikan jaminan perlindungan dan kemakmuran kepada warganya maupun kepada orang asing pencari suaka, tanpa memandang agama mereka (toleransi).
- b. Di banyak negeri Timur Tengah, masih dijumpai kincir untuk menaikkan air yang dibangun berabad-abad yang silam, kincir-kincir ini masih berfungsi hingga sekarang.
- c. Di beberapa kota gurun pasir juga masih dijumpai sistem distribusi air bawah tanah, yang disebut Qana.
- d. Masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia dan merupakan Ikon Istambul. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam menara. Bangunan masjid ini juga telah teruji tahan terhadap gempa.
- e. Di India, meski sejak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu, sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam, termasuk Tajmahal, sebuah bangunan makam yang sangat indah dan terkenal di seluruh dunia;
- f. Berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, dan Istambul masih berfungsi hingga kini, seperti Universitas al-Azhar di Mesir, yang merupakan universitas tertua di dunia;
- g. Di Spanyol, dibangun dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air. Sebuah sistem irigasi baru untuk masa itu, yang tidak dikenal sebelumnya. Di antara bangunan yang megah yang lain adalah mesjid Cordova (Mezquita) yang kini menjadi Katedral, kota Al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana Al- Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
- h. Di Cordova juga terdapat sekitar 900 pemandian. Di sekitarnya berdiri perkampungan-perkampungan yang indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.
- i. Kota tua Kordoba (Cordova) masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak awal berdirinya (750 M), kota ini sudah memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri.
- j. Barang-barang dari keramik juga ditemukan, di samping barang logam, dengan pusat industrinya di Valencia, yang imitasinya belakangan ini diketahui baru ada pada abad ke-15 di Belanda. Industri keramik ini akhirnya juga sampai ke Italy.
- k. Tekstil mewah berupa karpet-karpet Spanyol, dengan Cordova sebagai pusat industri tenunannya.