Dengan berimannya kita terhadap Qada dan Qadar sebagai umat islam kita sepatutnya mengambil hikmah dari kejadian-kejadian tersebut, berikut Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar.
1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah;
2. Semakin termotivasi untuk senantiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam mengejar cita-citanya.
3. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan sebuah usaha;
4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguhsungguh;
5. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan dalam usaha sehingga tidak berputus asa ketika mengalami kegagalan;
6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri
Hukum Allah (Sunnatullah)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Q.S. ar-Ra’d/ 13:11)
Kesuksesan kalian tidak akan terwujud tanpa melakukan perubahan dari dalam. Untuk menghasilkan suatu kebaikan bagi diri kalian, dituntut untuk menanamkan benih kebaikan.
Perbuatan tidak produktif dan bermalas-malasan menyebabkan kalian akan terpuruk. Bila kenyataannnya demikian, apa yang kurang dari kalian?
Karena itu ubahlah kondisi dalam diri kalian, sehingga Allah mengubah kondisi sulit atau ketidaksuksesan kalian yang sedang kalian hadapi.
Jangan menjadi pemimpi yang berdiri di pohon labu, kemudian memohon kepada Allah agar memberikan apel.
Bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi? Siapa yang menginginkan apel, sudah barang tentu harus menanam dan merawatnya.
1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah;
2. Semakin termotivasi untuk senantiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam mengejar cita-citanya.
3. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan sebuah usaha;
4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguhsungguh;
5. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan dalam usaha sehingga tidak berputus asa ketika mengalami kegagalan;
6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri
Hukum Allah (Sunnatullah)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Q.S. ar-Ra’d/ 13:11)
Kesuksesan kalian tidak akan terwujud tanpa melakukan perubahan dari dalam. Untuk menghasilkan suatu kebaikan bagi diri kalian, dituntut untuk menanamkan benih kebaikan.
Perbuatan tidak produktif dan bermalas-malasan menyebabkan kalian akan terpuruk. Bila kenyataannnya demikian, apa yang kurang dari kalian?
Karena itu ubahlah kondisi dalam diri kalian, sehingga Allah mengubah kondisi sulit atau ketidaksuksesan kalian yang sedang kalian hadapi.
Jangan menjadi pemimpi yang berdiri di pohon labu, kemudian memohon kepada Allah agar memberikan apel.
Bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi? Siapa yang menginginkan apel, sudah barang tentu harus menanam dan merawatnya.
No comments:
Post a Comment